Washington – Juru bicara PBB, Stephanie Tremblay, mendesak akses kemanusiaan tanpa hambatan ke seluruh Jalur Gaza, ketika negara Israel terus melancarkan serangan kendati ada tuntutan internasional untuk gencatan senjata.
“Sangat penting bagi kami untuk terus menggalakkan pemulihan gencatan senjata, untuk pembebasan segera lalu tanpa prasyarat semua sandera, lalu kami menyerukan, tentu saja, sekali lagi, untuk akses kemanusiaan tanpa hambatan dalam seluruh Jalur Gaza," kata Stephanie Tremblay terhadap wartawan, Rabu (16/4).
Ia memaparkan para pekerja kemanusiaan semakin kesulitan beroperasi akibat tak ada bantuan yang tersebut masuk ke Daerah Gaza selama hampir dua bulan.
"Saat ini, kita telah memasuki minggu ketujuh," katanya.
Mengutip Kantor PBB untuk Kesepahaman Urusan Kehumaniteran (OCHA), Tremblay mengungkapkan otoritas negeri Israel terus menolak rencana misi yang tersebut telah dilakukan dikoordinasikan.
"Hari ini, cuma dua dari enam pergerakan kemanusiaan yang digunakan sudah pernah dikoordinasikan dengan otoritas tanah Israel yang dimaksud difasilitasi. Empat sisanya ditolak," tambahnya.
Organisasi-organisasi Palestina kemudian internasional menuduh negara Israel secara tidaklah proporsional memiliki target warga sipil, satu di antaranya keluarga pengungsi yang dimaksud berlindung di dalam tenda, rumah, rumah sakit, juga lembaga sipil.
Lebih dari 51.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan juga anak-anak, telah lama tewas di Wilayah Gaza sejak serangan dimulai pada Oktober 2023.
Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November berikutnya terhadap Kepala Otoritas tanah Israel Benjamin Netanyahu kemudian mantan Kepala Keamanan Yoav Gallant melawan tuduhan kejahatan peperangan lalu kejahatan terhadap kemanusiaan dalam Gaza.
Israel juga menghadapi gugatan genosida ke Mahkamah Internasional menghadapi konflik yang dilancarkannya terhadap wilayah tersebut.
Sumber: Anadolu
Artikel ini disadur dari PBB desak akses kemanusiaan tanpa hambatan di seluruh Gaza