TEXAS – Gedung Putih telah dilakukan membantah laporan bahwa miliarder teknologi sekaligus pimpinan Tesla juga SpaceX Elon Musk akan meninggalkan perannya sebagai pegawai khusus pemerintah sebelum masa jabatannya berakhir pada akhir Mei.
Menurut juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt, Presiden Donald Trump sudah menyatakan bahwa Musk akan meninggalkan layanan umum sebagai pegawai pemerintah khusus ketika pekerjaannya pada Departemen Efisiensi otoritas (DOGE) selesai.
Leavitt menyatakan ini sebagai tanggapan terhadap laporan media seperti Politico kemudian ABC yang digunakan mengklaim bahwa Trump telah lama memberi tahu anggota kabinet tentang kemungkinan Musk kembali ke sektor swasta.
Trump sebelumnya menugaskan Musk untuk menjadi pemimpin upaya melalui Departemen Efisiensi pemerintahan untuk mengempiskan pengeluaran pemerintah juga merombak birokrasi federal.
Musk dilaporkan yakin dapat mencapai target pemangkasan anggaran sebesar USD1 triliun pada waktu 130 hari masa jabatannya.
Namun, DOGE dilaporkan belaka berhasil menghemat pengeluaran pemerintah sebesar USD140 miliar per 2 April.
Hal ini terjadi melalui pengurangan karyawan, transaksi jual beli aset, dan juga pembatalan kontrak lalu jarak jauh dari target awal.
Lebih sangat jauh lagi, situs web resmi DOGE kerap menemukan kesalahan di perhitungan dan juga koreksi data.
Kontroversi juga muncul ketika hampir 200.000 pegawai pemerintah dipecat, dirumahkan, atau menerima skema pemutusan hubungan kerja sukarela.
Tindakan yang dimaksud memicu membantah rakyat di area seluruh Amerika Serikat, dengan beberapa cabang Tesla juga menjadi sasaran vandalisme.
Protes besar-besaran terhadap kebijakan DOGE serta rencana Trump dijadwalkan berlangsung Hari Sabtu ini.
Mandat DOGE secara keseluruhan akan berakhir pada 4 Juli 2026.