Jakarta – Bursa Efek Negara Indonesia (BEI) mempertanyakan kebenaran isu merger antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dengan Grab Indonesia. Atas hal ini, GOTO pun mengakses suara.
Perusahaan start up ride hailing ini masih harus merahasiakan terkait pihak yang dimaksud melakukan penawaran. Manajemen pun menolak untuk mengungkap identitas pihak manapun.
“Dari waktu ke waktu, Perseroan menerima bervariasi penawaran dari bermacam pihak. Hal ini bersifat rahasia,” sebagaimana disitir dari keterbukaan informasi BEI, Senin, (19/5/2025).
Perseroan menilai, kerahasiaan identitas perlu dijaga lantaran sifat rencananya tiada mengikat dan juga masih pada tahap yang mana sangat awal. Lebih dari itu, wacana terkait merger yang dimaksud kerap disampaikan secara informal, baik secara segera maupun tidak ada langsung.
Di sisi lain, perseroan ketika ini berada dalam menggodok Rencana Pembelian Kembali (buyback) Saham Perseroan sebanyak-banyanya USD200 jt atau setara dengan Rp3.33 triliun pada Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang tersebut akan direalisasikan pada tanggal 18 Juni 2025.
Sebelumnya, manajemen Grab akhirnya mengungkap pendapat menanggapi prakiraan yang beredar dalam rakyat terkait peluang merger antara Grab juga Gojek.
Tirza Munusamy, Chief of Public Affairs Grab Indonesia, menegaskan bahwa informasi yang disebutkan tidaklah berdasar kemudian tidaklah dapat diverifikasi.
“Grab menyadari bahwa terdapat berubah-ubah ramalan yang digunakan berprogres terkait kemungkinan merger Grab dengan salah satu pelaku industri,” ujar Tirza di pernyataan resmi yang dimaksud diterima CNBC Indonesia, Kamis (15/5/2025).
“Namun, ramalan yang disebutkan tak bersumber dari informasi yang mana terverifikasi, sehingga kami tidak ada di kedudukan untuk menanggapinya lebih lanjut lanjut,” imbuhnya.
Next Article Kabar Merger Grab lalu GoTo Kembali Mencuat
Artikel ini disadur dari Pihak yang Ajak Merger atau Caplok GOTO Masih Rahasia, Kenapa?











